Ardian, 8 tahun, dibawa ayahnya (anggota ISIS) ke Suriah tanpa seijin ibunya. (Ardian nama samaran)

Setibanya mereka di Suriah, ayah Ardian langsung dikirim ke Irak oleh ISIS.

Ayah Ardian meninggalkan dia bersama grup Arab di Suriah dan minta orang Albania merawatnya.

Lalu orang-orang Albania mengambil Ardian.

Ayahnya mengabarkan bahwa dia terluka dan berada di rumah sakit.

Kemudian rumah sakit itu kejatuhan bom, dan komunikasi dengan ayahnya lewat internet terputus.

Dugaan kami dia sudah terbunuh.

Anak ini ditinggalkan sendiri tanpa ayah dan ibu.

Pimpinan-pimpinan teroris ISIS menyiksa Ardian

Sebuah bencana dan kemalangan dimana seorang Muslim memukuli Muslim lainnya.

Tanpa di awali proses hukum melalui pengadilan syariah.

Sebuah malapetaka yang terjadi didalam IS.

Bayangkan, anak 8 tahun ini tidak di ijinkan memasuki warnet.

Bahkan dia tak boleh bicara dengan ibu kandungnya sendiri.

Aku ingat ketika Ardian tinggal dirumah Lavdrim, komandan teroris ISIS.

Lavdrim dan keluarganya kabur untuk bersembunyi dimana tak ada bom berjatuhan.

Ardian ditinggalkan sendirian sepanjang malam didalam gedung.

Gedung ini bergoyang-goyang sepanjang malam karena dihantam bom-bom, dan Ardian sendirian saja.